Ketika kamu mengetahui sesuatu hal yang menyakitkan bagimu dan orang lain. Tapi kamu hanya bisa diam. Tak bisa berkutik karena posisimu yang serba salah.
Dia, begitu teganya membuat goresan luka yang begitu dalam dan berusaha bersikap seperti tidak ada apa-apa yang terjadi. Dia tak tahu kalau aku mengetahui apa yang dia lakukan.
Oh, adakah yang bisa kuperbuat?
Mereka sudah lelah, sudah tidak mau mengurusinya lagi. Bahkan salah satunya menginginkan aku yang bertindak untuk menyelesaikan ini semua.
Apalah dayaku ini? Aku tak kuasa harus berbicara padanya dan memberitahu segalanya agar dia sadar atas perbuatan dia. Aku takut, takut, takut.
Orang selalu berkata, aku adalah pribadi yang tidak peka dan tidak peduli dengan sekitar.
Apakah dengan demikin akupun sanggup berbicara padanya?
Ha! Bukankah ini lucu? Komunikasi adalah hal pertama yang kita pelajari dalam hidup.
Tapi semakin dewasa kita tidak bisa mengatakan apa yang ingin kita katakan.
Aku berusaha untuk bersikap senormal mungkin... Aku berusaha untuk berbicara dengan dia.. Aku berusaha untuk berani melakukannya.
Seperti karang yang dihempaskan ombak... aku sakit tapi aku diam.
Seperti angin ribut yang mengancurkan yang ada dihadapannya... emosiku begitu kacau.
Aku marah. Aku sedih. Aku kecewa. Aku bimbang.
Aku ingin segala hal ini menjadi normal. Aku percaya Tuhan tidak akan pernah memberikan ujian yang diluar batas kemampuan umatNya.
Sabar, sabar, sabar, sabar, sabar, dan sabar. Aku tarik nafas sedalam-dalamnya dan kuhembuskan perlahan. Aku menangis dalam diam.