Bagaimana perlakuanmu terhadapku;
Bagaimana sikapmu terhadapku;
Aku akan tetap menyayangimu.
Aku tidak tahu bagaimana harus mengekspresikan perasaan ini.
Apakah aku harus mengatakannya?
Ketika amarahmu yang meledak-ledak;
Ketika emosimu setinggi awan;
Ketika lemparan-lemparan barang yang melayang di udara lalu menghempas ke tubuhku;
Ketika sumpah serapah yang keluar dari mulutmu untukku;
Entah aku salah ataupun tidak tapi ketahuilah bahwa aku akan tetap menyayangimu.
Aku marah, aku kesal, aku jengkel, aku iri melihat orang lain.
Antara benci dan sayang, tapi ketahuilah bahwa aku menyayangimu. Rasa benci akan perlakuanmu terhdapaku kalah dengan rasa sayang ini.
Terkadang aku muak, ya sangat muak. Aku ingin kita seperti mereka. Mengapa kita tak bisa seperti mereka? Apakah aku salah dengan keirian ini?
Kesedihanku, kekecewaanku, kemarahanku selalu aku usahakan tidak terlihat dengan ekspresiku yang selalu datar. Meski kadang air mata ini tak kuasa terbendung lagi; yang kini sudah ada di pelupuk mataku yang siap membasahi pipiku.
Aku tahu kamu menyayangiku dan menutupi rasa itu dengan egomu.
Maafkan aku yang selalu membuatmu marah, jengkel, dan kecewa.
Maafkan aku atas kesalahanku yang disengaja ataupun tidak.
Aku berterima kasih kepadamu.
Aku akan terus tetap menyayangimu hingga akhir.
Aku memang tidak bisa merangkai kata yang indah tapi inilah kejujuran hatiku.
Aku menyayangimu.